Pages

Thursday, October 29, 2015

TIDAK AKAN ADA YANG MEMBACA KONTEN ANDA KALAU



Tidak akan ada yang membaca konten anda kalau – Sekilas pengalaman pribadi:
Dulu saya punya blog…setiap hari menerbitkan minimal 1 artikel 700-1000 kata.
Ini karena mengikuti saran orang-orang dari situs komunitas dan meniru website-website besar yang menerbitkan banyak konten. Kemudian semuanya di-share ke FB atau di-tweet ke akun sendiri.


Sip kan strateginya?
Masalahnya, setelah sekian bulan masih saja cuma 100-200 pengunjung per hari.
Padahal jumlah konten sudah 100 lebih! Akhirnya, nyerah, "Ah, nggak hoki mungkin".
Sebetulnya bukan karena nggak hoki……tapi karena strategi seperti itu salah besar.

Anehnya, yang seperti ini masih saja diajarkan turun-temurun. Akibatnya banyak pemilik website baru yang terjebak. Ada 3 letak kesalahannya...ini:
    1. Jumlah konten tidak berhubungan dengan jumlah pengunjung
    2. Seberapa pun luarbiasanya konten anda, tetap harus dipromosikan
    3. Bukan, share & tweet ke akun sendiri bukan termasuk promosi
Ingat 3 hal di atas.

Setelah menyadari kesalahan tadi, saya ubah strateginya:
Pertama, daripada membuat 1 konten 1000 kata tiap hari, mending buat 1 konten 3000 kata dalam 3 hari (sama aja kan capeknya?). Pembuatan konten sudah kita bahas minggu lalu.

Kedua, ini yang sekarang kita bahas:
Promosi konten lebih penting daripada pembuatan konten.  Serius.
Setelah menerbitkan konten dengan kualitas terbaik, pekerjaan belum selesai. Selanjutnya adalah mempromosikan konten tersebut supaya langsung mendapat ledakan pengunjung. (hati-hati… tanpa konten berkualitas, promosi akan sia-sia)

"Tapi kok banyak website besar yang bikin banyak konten dan nggak pernah promosi???" Jangan samakan website baru dengan yang sudah besar.
Website besar sudah punya banyak audiens. Maka dari itu semakin banyak membuat konten, semakin banyak follower yang share. Dan websitenya akan berkembang secara otomatis.

Sedangkan website baru?
Followernya masih sedikit. Kalau kita membuat banyak konten, tidak ada yang membaca apalagi sharing. Tugas anda untuk minggu ini:

Langkah #1: Baca (dan praktekkan) panduan promosi konten
Di dalam artikel ini ada 13 teknik promosi konten.
Silahkan baca dulu karena panduan tersebut membahas mulai dari konsepnya sampai apa saja yang perlu anda persiapkan di dalam konten. Mulai dari langkah 2, beberapa dari teknik tersebut akan kita terapkan secara bertahap.

Langkah #2: Temukan komunitas yang tepat untuk konten anda

Seperti yang sudah saya bilang barusan…share ke FB dan Twitter sendiri itu bukan termasuk promosi.
Begini…Website baru, followernya masih sedikit. Sharing ke akun sendiri ibaratnya seperti bicara di ruangan yang kosong. Tidak ada yang mendengar, tidak ada yang memberikan respon. Makanya sebaiknya kita masuk ke ruang yang ramai:

Situs komunitas. Di artikel tadi sudah ada cara untuk mencari komunitas yang tepat untuk topik konten anda. Silahkan diikuti. Setelah bergabung, jangan promosi dulu!
Orang di dalam situs komunitas sensitif dengan yang namanya promosi. Meskipun konten anda super bagus, kemungkinan besar akan diabaikan, dihapus, atau bahkan di-ban.

Kita harus berpikir untuk jangka panjang…jadi, bangunlah reputasi diri anda di komunitas. Caranya, jawab pertanyaan member lain. Bagikan pengetahuan, tapi tanpa link promosi (pada awalnya).

Langkah #3: Tambahkan 'umpan' di konten anda
Bayangkan kalau ada orang yang punya puluhan ribu follower di Twitter atau FB merekomendasikan konten anda. Ribuan visitor dalam sekejap! Tapi bagaimana caranya supaya mereka mau merekomendasikan?…minta langsung.
Kalau kita minta begitu saja untuk merekomendasikan, pasti akan ditolak. Apalagi kalau kontennya 'kacangan'. Karena itulah kita berikan umpan di dalam konten.

Coba bayangkan:
Kalau dalam sebuah artikel yang ditulis orang lain ternyata ada nama kita…pasti kita ingin memberitahukan kepada orang lain. Ya nggak? Itulah umpannya. Jadi, lakukan ini:
    1. Cari blogger yang ahli & tertarik dengan topik konten anda
    2. Minta opini/tips dari mereka terkait topiknya
    3. Tambahkan jawabannya ke dalam konten + nama & link ke blognya
    4. Beritahukan kembali setelah diterbitkan

Misalnya saya membuat artikel tentang "cara menurunkan berat badan".
Kemudian saya akan menghubungi beberapa pemilik blog dalam topik diet, kesehatan, & fitness untuk menanyakan beberapa tips dari mereka terkait topik tersebut. Tidak semua akan membalas, tentunya…untuk meningkatkan respon, jelaskan bahwa anda akan menaruh jawabannya dalam konten beserta nama & link. Setelah diterbitkan, beritahu mereka.Peluang untuk konten anda direkomendasikan jadi lebih tinggi!

Langkah #4 - Buat versi mini dari konten yang sudah diterbitkan dalam bentuk file
Contohnya seperti checklist ini.
File PDF tersebut adalah versi yang sangat-sangat sederhana dari salah satu konten yang saya buat. Kemudian file ini saya promosikan di situs komunitas.
Untuk apa?

Orang-orang di situs komunitas tidak suka apabila ada yang mempromosikan link.
Mereka lebih suka mendapatkan file. Karena itulah ketika mempromosikan sesuatu di komunitas, file akan lebih mendapatkan respon positif daripada halaman website.
Cara membuatnya juga tidak sulit. Gunakan Microsoft Word atau Google Docs, kemudian atur format, ukuran, dan jenis font. Save menjadi PDF.

Sebelum mencoba, anda mungkin akan merasa keempat langkah ini ribet, susah, atau buang-buang waktu. Tapi sebetulnya tidak susah. Banyak yang melewati promosi konten karena mereka terlalu banyak menerbitkan konten…maka dari itulah saya menyarankan, terutama untuk website baru, batasi jumlahnya.  Lebih baik fokus pada kualitas 1 konten kemudian dipromosikan dengan baik dibandingkan membuat 100 konten tapi tidak berkualitas dan setelah itu dibiarkan begitu saja.