Pages

Monday, September 21, 2015

TEKNIK WHITE HAT SEO PROAKTIF PART 3



Teknik white hat SEO proaktif – Ingin saya tekankan pada kata ‘proaktif’ disini. Masih banyak yang salah kaprah soal white hat SEO dan content marketing. Keduanya bukan sekedar optimasi on-page dan membuat konten. Jadi kerjaan seorang praktisi white hat SEO bukan cuma tulis-publish-tulis-publish. Kalau cuma seperti ini jangan heran kalau website anda tidak pernah berhasil. Sebaliknya, inilah yang akan kita lakukan.

9. Cegah efek Pogosticking di website anda
Bayangkan anda sedang mencari info tertentu dari Google, kemudian kita masuk ke website yang isinya tidak bagus sama sekali. Apa yang akan anda lakukan?
Langsung tekan tombol back atau tutup tab browser, ya kan?
Itulah efek Pogosticking.

Pada dasarnya, Google ingin supaya pengguna mereka puas dengan hasil yang ditampilkan. Jadi kalau pengguna tidak puas (back/close tab), maka website tersebut akan diturunkan periengkatnya. Bahkan seorang penulis di Moz menyatakan bahwa faktor kepuasan ini adalah yang nomer 1, lebih tinggi daripada faktor-faktor lainnya yang mempengaruhi rangking anda.

Lalu bagaimana menghindari efek Pogosticking ini? Sebenarnya beberapa caranya sudah dijelaskan tadi, seperti: Perbaiki kualitas artikel anda, ketika pembaca sudah tinggal di website anda selama beberapa menit maka efek Pogostick tidak lagi berpengaruh. Pasang link ke halaman lain dalam konten kita. Pasang link ke website lain. Mending mereka pergi ke website lain daripada kembali ke Google. Tingkatkan kecepatan website. Kalau loading terlalu lama, pengunjung akan segera pergi sebelum selesai. Kurangi gangguan seperti popup dan iklan. Kalau anda hanya mengincar backlink tanpa memperhatikan kepuasan pengunjung, walaupun berhasil naik, lama-kelamaan rangking anda akan jatuh dengan sendirinya.
Maka dari itu jangan abaikan efek ini.

10. Ubah konten menjadi dokumen (PDF atau Doc), infografis, video, dan presentasi.
YouTube adalah mesin pencari terbesar kedua setelah Google. Bukan Bing, bukan Yahoo…tapi YouTube. Dengan mengubah konten ke dalam bentuk lain, anda tidak hanya akan mendapatkan backlink tapi juga traffic. Setelah mengubah konten ke bentuk lain, submit ke beberapa situs seperti: YouTube, Vimeo, Dailymotion untuk video
Scribd, Google Docs untuk PDF. Situs-situs ini untuk infografis. SlideShare untuk presentasi. Mengubah konten juga tidak terlalu sulit kecuali anda ingin yang benar-benar profesional.

Pertama, Mengubah konten menjadi dokumen. Cara termudah untuk menjadikan konten anda sebagai dokumen yaitu dengan Google Docs. Supaya tidak terjadi duplikasi, anda perlu menulis ulang konten anda dengan kalimat yang berbeda.
Masuk ke Google Drive, kemudian buat file dokumen baru. Salin semua konten yang sudah ditulis ulang kemudian paste di Google Docs. Kemudian klik File > Download as… > PDF (atau .docx juga bisa). Setelah itu klik File > Publish to the web… supaya dokumen anda bisa terindex di Google. Terakhir, upload PDF tadi ke Scribd.

Kedua, Mengubah konten menjadi presentasi. Sederhanakan artikel menjadi poin-poin penting, kemudian gunakan Google Slides untuk membuat presentasinya. Langkahnya mirip dengan cara membuat dokumen di atas, hanya saja kita menggunakan Google Slides kali ini. Setelah itu upload di SlideShare.


Ketiga, Mengubah konten menjadi video. Sebenarnya anda bisa mengubah file presentasi tadi langsung menjadi format video dengan Microsoft PowerPoint. Melalui menu Export > Create a video. Untuk artikel tutorial yang bisa dijelaskan dengan komputer, gunakan software gratis bernama Jing untuk merekam layar komputer anda menjadi video. Setelah selesai, upload ke YouTube dan situs video lainnya. Gunakan judul dan deskripsi yang baik karena video anda bisa mendapatkan peringkat tinggi di mesin pencari. Jangan lupa sertakan link menuju konten asli anda di ketiga bentuk tadi.